

Jakarta, 29 Juli 2025 – Inisiatif GHG Emissions Reduction in Infrastructure (GERIN) resmi diluncurkan dalam acara Joint Achievement Ceremony & Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan Indonesia–Australia Partnership for Infrastructure (KIAT).
GERIN merupakan perangkat berbasis Excel yang dirancang untuk mengestimasi sekaligus memandu upaya penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor infrastruktur. Cakupan analisisnya meliputi seluruh siklus hidup proyek — mulai dari pra-konstruksi, proses produksi material, tahap operasional/penggunaan, hingga akhir masa pakai. Sub-sektor utama yang termasuk di dalamnya antara lain penyediaan air minum, sanitasi, bendungan, irigasi, jalan, dan jembatan. Alat ini juga menawarkan opsi mitigasi yang jelas berdasarkan analisis lifecycle.
Dalam kesempatan tersebut, ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menjadi salah satu panelist dalam diskusi tersebut dan menekankan beberapa poin penting:
- GERIN menjadi kerangka yang sangat dibutuhkan untuk mengukur dan mengelola emisi GRK pada proyek infrastruktur.
- Integrasi GERIN ke dalam regulasi maupun kebijakan pengadaan publik sangat penting untuk memasyarakatkan praktik rendah karbon.
- Spesifikasi proyek pemerintah yang masih mewajibkan penggunaan Ordinary Portland Cement (OPC) perlu diperbarui agar dapat mengakomodasi semen rendah karbon.
Penyelarasan ini akan mempercepat adopsi semen hijau, menurunkan emisi sektor konstruksi, dan mendukung target dekarbonisasi Indonesia. Industri semen siap mendukung penuh penerapan GERIN sebagai langkah praktis menuju masa depan rendah karbon dimana inovasi, kebijakan, dan kolaborasi menjadi penggerak utama pembangunan berkelanjutan.Selamat kepada Kementerian PUPR (DJPI), KIAT, serta seluruh mitra yang telah berkontribusi pada pencapaian penting ini. Mari terus menjaga momentum untuk menjadikan infrastruktur rendah karbon sebagai standar baru pembangunan di Indonesia.